Pada tahun 1987, di Jepang, seorang anak laki-laki bernama Jotaro Kujo dengan sukarela menyerahkan diri ke penjara dan menolak untuk pergi. Ibu Jotaro, Holly, meminta bantuan dari ayahnya, Joseph Joestar, yang pergi ke Jepang bersama seorang kenalannya, Muhammad Abdul.




